Sejarah Blangkon. Sejarah Perjalanan Blangkon Penutup Kepala Tradisional Jawa Yomi Hanna Senin 21 Mei 2018 | 0926 WIB Yomi Hanna Blangkon Jawa Boboid – Penutup kepala yang sering disebut dengan blangkon ini merupakan bagian dari pakaian tradisional Jawa Pakaian tradisional bermotif batik ini biasanya dipakai oleh pria.
Sejarah Blangkon – blangkon atau biasa disebut “Belangkon” merupakan sebuah topi tradisional masyarakat Jawa yang berupa penutup kepala dari kain batik dan berbentuk seperti iket kepala (pengikat kepala).
Ringkasan Cerita Sejarah Blangkon Di Jogja – Cerita seputar Jogja
Ringkasan Cerita Sejarah Blangkon Di Jogja Blangkon adalah tutup kepala yang digunaikan oleh pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa Blangkon sebenarnya bentuknya praktis dari iket yang merupakan tutup kepala yang dibuat dari batik.
Sekilas Mengenai Asal Usul Blangkon Beserta Filosofi Yang Ada
Apa ITU BlangkonAsal Usul Sejarah BlangkonJenis – Jenis Blangkon Serta FilosofinyaBlangkon adalah tutup kepala yang dibuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa Menurut wujudnya blangkon dibagi menjadi 4 yaitu blangkon Ngayogyakarta blangkon Surakarta blangkon Kedu dan Blangkon Banyumasan Blankon adalah salah satu bagian dari pakaian adat khas Jawa yang digunakan untuk penutup kepala bagi pria sebagai pelindung dari sengatan matahari atau udara dingin Awalnya terbuat dari kain iket atau udeng berbentuk persegi empat bujur sangkar berukuran kurang lebih 105 cm x 105 cm Kain yang kemudian dilipat dua menjadi segitiga dan kemudian dililitkan di kepala dengan cara dan aturan tertentu Mengenakan iket dengan segala aturannya ternyata tidak mudah dan memakan waktu maka timbullah gagasan seiring dengan kemajuan pemikiran orang dan seni untuk membuat penutup kepala yang lebih praktis yang kemudian kita kenal dengan nama blangkon Pada zaman dulu blangkon hanya boleh dibuat oleh para seniman keraton dengan pakem Tidak ada catatan sejarah yang pasti akan asal muasal orang Jawa memakai iket sebagai penutup kepala Iket telah tersebut dalam legenda Aji Saka pencipta tahun Saka atau tahun Jawa sekitar 20 abad yang lalu dimana Aji Saka berhasil mengalahkan Dewata Cengkar hanya dengan menggelar kain penutup kepala yang kemudian dapat menutupi seluruh tanah Jawa Selain itu ada ceritacerita bahwa iket adalah pengaruh budaya Hindu dan Islam Para pedagang dari Gujarat yang keturunan Arab selalu mengenakan sorban kain panjang yang dililitkan di kepala yang kemudian menginspirasi orang Jawa memakai ikat kepala seperti mereka Cerita lain mengatakan di satu waktu akibat peperangan kain menjadi barang yang sulit didapat sehingga petinggi keraton meminta seniman untuk menciptakan ikat kepala yang lebih efisien yaitu blangkon Seorang ahli kebudayaan bernama Becker yang meneliti tata cara pembuatan blangkon mengatakan “That an object is useful that it required virtuoso skill to make – neither of Seperti yang sudah tertera di atas blangkon sendiri memiliki jenis yang berbeda yakni blangkon jogja dan blangkon solo Untuk lebih jelasnya silahkan simak di bawah ini .
Blangkon: Penutup Kepala Pria Jawa, Simbol Kebijaksanaan dan
Sejarah Blangkon Beberapa kalangan mengatakan blangkon merupakan asimilasi budaya Hindu dan Islam Para pedagang Gujarat keturunan Arab yang beragama Islam masuk ke Indonesia.
Blangkon Penutup Kepala Pria Jawa Simbol Kebijaksanaan Dan Kerendahan Hati
Makna dan Sejarah Blangkon Baratayuda
Sejarah Perjalanan Blangkon, Penutup Kepala Tradisional Jawa
Sejarah Blangkon serta Bedanya Antara Yogyakarta dan Solo
Setiap Blangkon memiliki makna dan fungsi berbedabeda sesuai dengan sukunya Blangkon ada yang menunjukkan suku asal jabatan agaman dan lainlain Sejarah Blangkon Sebenarnya tidak ada catatan sejarah yang menyebutkan secara pasti asal muasal orang Jawa menggunakan ikat sebagai alat penutup kepala.